Dituding Lakukan Subsidi Silang Dan Menaikkan Tarif Listrik Diam-Daim PLN Angkat Bicara
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membantah tudingan bahwa pihaknya menaikan tarif listrik secara diam-diam dan melakukan sibsidi silang bagi sebagian pelanggan pascabayar untuk menutupi pelanggan yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Sebab, stimulus bagi pelanggan listrik 450 watt dan sebagian pelanggan 900 watt ditanggung pemerintah selama 3 bulan.
Hal tersebut di sampaikan Senior Executive Vice President Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero), Yuddy Setyo Wicaksono, dalam Dialog Bisnis bertajuk 'Tagihan Listrik Naik Selama Pandemi? Yuk Tanya PLN' di akun YouTube PLN, Jakarta, Senin (8/6).
"Program (listrik gratis) dan diskon itu murni dari pemerintah. Tagihan bulan April dan Mei diminta kepada pemerintah," katanya
Yuddy menambahkan PLN tidak mungkin menaikkan tarif dasar listrik secara diam -diam. Hal itu tidak mungkin dilakukan PLN karena kenaikan tarif dasar listrik hanya bisa dilakukan pemerintah melalui persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"PLN juga tidak mungkin menaikkan tarif dasar listrik tanpa izin pemerintah, karena itu harus melalui persetujuan DPR," kata Yuddy.
Selain itu Yuddy mengatakan, PLN juga tidak mungkin melakukan mekanisme subsidi silang antara pelanggan reguler dengan pelanggan yang mendapatkan stimulus dari pemerintah. Ia meyakinkan bahwa hal itu tidak akan terjadi.
"Jadi PLN melakukan subsidi silang itu tidak ada," kata Yuddy.
Selain itu, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjelaskan ada tiga hal yang menyebabkan tagihan listrik melonjak di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Yakni kebijakan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH), Ramadan, dan kebijakan pencatatan rata-rata meteran.
"Dilakukan PSBB kita melakukan pencatatan rata-rata. Sosialisasikan bahwa agar pelanggan untuk bisa melakukan pencatatan mandiri bisa dikirim melalui Whatsapp, namun apabila pelanggan tidak mengirim meternya maka kami akan mencatat meter dengan rata-rata," kata Yuddy Setyo Wicaksono, dalam dialog online, Senin (8/6).
Yuddy mengatakan total pelanggan yang PLN lakukan perhitungan rata-rata tagihan pemakaian April ke rekening Mei ada 47 persen. Kemudian untuk pemakaian Mei ke rekening Juni serentak melakukan semua dengan cara membaca meternya.
"Saya luruskan pemakaian dengan cara rata-rata terjadi di rekening April dan Mei, pada rekening Mei kita mohonkan kepada pelanggan melakukan catat mandiri, tapi kalau tidak memberikan catat mandiri tersebut maka kami catat rata-rata," terangnya.
Hal tersebut di sampaikan Senior Executive Vice President Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero), Yuddy Setyo Wicaksono, dalam Dialog Bisnis bertajuk 'Tagihan Listrik Naik Selama Pandemi? Yuk Tanya PLN' di akun YouTube PLN, Jakarta, Senin (8/6).
"Program (listrik gratis) dan diskon itu murni dari pemerintah. Tagihan bulan April dan Mei diminta kepada pemerintah," katanya
Yuddy menambahkan PLN tidak mungkin menaikkan tarif dasar listrik secara diam -diam. Hal itu tidak mungkin dilakukan PLN karena kenaikan tarif dasar listrik hanya bisa dilakukan pemerintah melalui persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"PLN juga tidak mungkin menaikkan tarif dasar listrik tanpa izin pemerintah, karena itu harus melalui persetujuan DPR," kata Yuddy.
Selain itu Yuddy mengatakan, PLN juga tidak mungkin melakukan mekanisme subsidi silang antara pelanggan reguler dengan pelanggan yang mendapatkan stimulus dari pemerintah. Ia meyakinkan bahwa hal itu tidak akan terjadi.
"Jadi PLN melakukan subsidi silang itu tidak ada," kata Yuddy.
Selain itu, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjelaskan ada tiga hal yang menyebabkan tagihan listrik melonjak di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Yakni kebijakan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH), Ramadan, dan kebijakan pencatatan rata-rata meteran.
"Dilakukan PSBB kita melakukan pencatatan rata-rata. Sosialisasikan bahwa agar pelanggan untuk bisa melakukan pencatatan mandiri bisa dikirim melalui Whatsapp, namun apabila pelanggan tidak mengirim meternya maka kami akan mencatat meter dengan rata-rata," kata Yuddy Setyo Wicaksono, dalam dialog online, Senin (8/6).
Yuddy mengatakan total pelanggan yang PLN lakukan perhitungan rata-rata tagihan pemakaian April ke rekening Mei ada 47 persen. Kemudian untuk pemakaian Mei ke rekening Juni serentak melakukan semua dengan cara membaca meternya.
"Saya luruskan pemakaian dengan cara rata-rata terjadi di rekening April dan Mei, pada rekening Mei kita mohonkan kepada pelanggan melakukan catat mandiri, tapi kalau tidak memberikan catat mandiri tersebut maka kami catat rata-rata," terangnya.
0 Response to "Dituding Lakukan Subsidi Silang Dan Menaikkan Tarif Listrik Diam-Daim PLN Angkat Bicara"
Post a Comment